BI Tegaskan Likuiditas Perbankan Tetap Longgar




 JAKARTA, investor.id - Sepanjang tahun 2022, Bank Indonesia melakukan normalisasi kebijakan moneter dengan penarikan kelebihan likuiditas secara bertahap. Antara lain melalui kenaikan Giro Wajib Minimum Rupiah, tetap mendukung kemampuan perbankan dalam penyaluran kredit dan pembelian SBN di pasar primer untuk pembiayaan APBN.Transmisi kenaikan suku bunga kebijakan telah menaikkan suku bunga pasar uang, sedangkan kenaikan suku bunga kredit perbankan masih terbatas sejalan dengan longgarnya likuiditas.

"Kami masih punya keyakinan likuiditas harusnya belum menjadi isu secara agregat kepada industri perbankan," kata Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budy Waluyo pada acara Economic Outlook 2023 yang diselenggarakan Bank BTPN via zoom meeting, Senin (5/12/2022).Doddy menambahkan, perkembangan dana pihak ketiga perbankan (DPK) yakni 29,5% yang menggambarkan memang likuidnya masih di atas daripada risk appetite yang ada di perbankan sekitar 20,7%. "Oleh karena itu kita melakukan normalisasi likuiditas dengan kita menaikan GWM yang relatif tidak akan mengganggu dari sisi kebutuhan likuiditas perbankan untuk kredit maupun untuk melakukan investasi dalam rangka pembelian SBN di pasar primer," papar Dody.

Bank Indonesia akan melakukan manajemen terhadap likuiditas supaya tidak over. Oleh karena itu, diperkirakan kredit perbankan masih akan tumbuh. Per Desember 2022, kredit perbankan tumbuh di kisaran 11%.  "Pertumbuhan kredit tahun 2022% diperkirakan berada di kisaran 9-11% (yoy) dan terus meningkat menjadi 10-12% pada tahun 2023 dan 2024," kata Dody.

Dari sisi permodalan perbankan, BI menilai masih cukup tinggi di kisaran 25% dan ini relatif cukup kuat dalam menopang kebutuhan ekspansi kredit perbankan. Kualitas NPL perbankan masih relatif di bawah 3% yakni antara 2,5-2,6%. "Kami masih cukup yakin tentunya dengan koordinasi dengan OJK untuk kebijakan relaksasi di perbankan sendiri relatif masih akan dilakukan secara selektif dilakukan di tahun depan," kata Dody.

Editor : Indah Handayani (indah.handayani26@gmail.com)

Sumber : Majalah Investor

Comments

Popular posts from this blog

KB Bukopin Bersama PT Industri Kapal Indonesia Berikan Layanan Pensiun

KB Bukopin Jadi Bank Swasta Pertama Terbitkan Obligasi Sosial di Indonesia

KB Bukopin Teken MoU Manfaat Pensiun PT Industri Kapal Indonesia